Tuesday, November 19, 2019

Temperatur Lingkungan buat Kurma

(Foto diambil dari http://www.sigmalive.com)

Mungkin kita semua mengerti, bahwa Kurma hidup dan berasal dari daerah bertemperatur paling tinggi di dunia. Keadaan temperatur panas yang ekstrem itu, merupakan hasil kelembaban udara yang rendah, intensitas cahaya matahari yang tinggi dan musim panas yang panjang.

Untuk mengetahui suhu udara di daerah tertentu harus melalui pengamatan, terukur dan tercatat. Sehingga dapat diketahui suhu harian rata-rata terendah dan tertinggi suatu daerah. Data suhu harian tersebut dicatat dan dihitung menjadi suhu rata-rata tertinggi dan terendah dalam satu bulan, hingga satu tahun.  

(Contoh Tabel pencatatan suhu/temperatur rata-rata harian, yang dikumpulkan tiap bulan hingga satu tahun dari berbagai negara, sumber : Climatic Requirement of Date Palm)

Kurma adalah tanaman sub tropis, kering atau semi kering yang ditandai dengan musim panas yang panjang, curah hujan rendah dan kelembaban udara rendah selama proses pertumbuhan dan pematangan. Dalam sebuah penelitian, Kurma mampu bertahan beberapa hari di suhu 56 derajat celsius dengan irigasi yang baik. Selama musim dingin dibawah suhu 0 derajat celsius, kurma mampu bertahan hidup. Kurma akan terhenti pertumbuhannya ( mengalami stagnasi) pada suhu 7 derajat celsius. Kurma mencapai pertumbuhan yang optimal pada suhu 32 derajat celsius. Pertumbuhan akan terus stabil hingga suhu mencapai 38/40 derajat celsius, selanjutnya apabila suhu ditingkatkan lagi maka pertumbuhan kurma akan menurun. 


(Gambar daun kurma kering, Foto diambil dari http://www.doityourself.com/stry/how-to-safely-remove-dead-palm-tree-fronds)

Meskipun Kurma tergolong tanaman Thermofili, namun kurma sangat tahan terhadap fluktuasi suhu yang tajam. Dibawah suhu 7 derajat celsius, pertumbuhan kurma berhenti, disebut "periode istirahat". Ketika suhu diturunkan lagi dibawah 0 derajat celsius, akan mengakibatkan terganggunya proses metabolisme, sehingga terjadi kerusakan sebagian atau seluruh daun kurma. Pada suhu -6 derajat celsius, daun muda akan menjadi kuning dan mengering. Bunga dan pembungaan juga akan rusak akibat terlalu dingin. Ketika periode es sudah terdeteksi akan tiba, maka bunga harus segera ditutupi dengan kertas setelah proses penyerbukan. Saat suhu turun menjadi -9 hingga -15 derajat celsius, daun menengah serta daun-daun luar kanopi akan rusak dan kering. Apabila suhu dingin ini dibiarkan hingga berlarut-larut selama 12 jam hingga 5 hari, maka semua daun akan rusak dan pohon kurma akan tampak seperti terbakar. Semakin banyak daun yang rusak, maka semakin besar kemungkinan kualitas buah akan menurun, begitu pula dengan pembungaan juga berkurang.

Perlu disampaikan bahwa oleh sebab filibrium, daerah meristematik kurma (pusat/titik tumbuh) terlindungi dari beku. Setelah berakhirnya musim dingin, dan tibanya awal musim semi, kurma memulai tumbuh kembali dengan normal. Nixon (1937) mencatat, bahwa kebun kurma dengan irigasi lebih tahan di musim dingin daripada yang tanpa irigasi.Kurma varitas Zahidi (Irak) paling sedikit kerusakannya dengan embun es musim dingin, sedangnkan kurma varitas Khalas paling sensitif dan lemah.


Menurut pendapat Mason (1925) pertumbuhan Kurma tidak akan berhenti apabila :
1. Minimum temperatur harian tidak dibawah titik beku.
2. Maksimum temperatur harian pada titik tumbuh kurma tidak turun menjadi 9-10 derajat celsius.    

Lalu bagaimanakah dengan suhu/temperatur udara di Indonesia terhadap pertumbuhan Kurma?

Data dari BMKG mencatat suhu udara rata-rata di Indonesia berkisar antara 22 - 34 derajat celsius. Suhu yang relatif stabil seperti Indonesia, tidak berfluktuasi tajam sangat baik bagi pertumbuhan kurma. Secara teori suhu udara Indonesia yang beriklim tropis ini seharusnya lebih baik dari daerah subtropis yang memiliki fluktuasi suhu bagi tanaman kurma.

Wallahualam,

Dipoyou

Metode Seleksi Bibit Kurma dari Biji

Metode Seleksi Bibit Kurma dari Biji


Dalam sebuah seminar Internasional yang diselenggarakan oleh IDPA (Indonesian Date Palm Association), Prof. Dr. Abdulbasit Oudah Alimam pada presentasinya kali ini berpesan kepada seluruh anggota asosiasi agar mengembangkan kurma asli Indonesia.

Maksud beliau adalah, menyarankan untuk menanam kurma dimulai dari “biji” untuk membentuk karakter kurma yang lebih mampu beradaptasi terhadap kondisi alam asli Indonesia yang meliputi ketahanan terhadap iklim maupun ketahanan terhadap penyakit lokal Indonesia.

Salah seorang rekan dari IDPA bernama Mohammad Aziz, telah mengembangkan metode seleksi bibit kurma dari biji, supaya mendapatkan tanaman kurma yang baik.

Langkah-langkah penyeleksian yang beliau tempuh adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan Biji

Dalam rangka memperoleh bibit kurma dari biji dengan kualitas baik, tentu memilih biji yang terbaik harus menjadi prioritas. Karena di Indonesia belum ada indukan kurma yang baik, maka cara yang beliau tempuh adalah membeli kurma fase Tamar (kering) dengan kualitas baik.

Mengapa membeli kurma fase Tamar dengan kualitas baik yang dipilih? Karena Tamar atau kurma kering yang baik adalah yang diperdagangkan sebagai "kurma premium".

Kurma Premium adalah kurma yang telah matang sempurna di pohon. Hal ini menurut beliau menunjukkan bahwa biji yang kita peroleh sudah benar-benar cukup usia, sehingga harganya lebih mahal daripada kurma curah. Matangnya buah kurma pada saat dipohon (Fase Tamar) inilah yang menjadi alasan kita mengapa kurma premiumlah kita pilih sebagai biji yang hendak kita tanam. 

Berdasarkan hasil penilitian pribadi beliau, bahwa hasil penanaman kurma curah pertumbuhannya cenderung lebih banyak yang tidak normal, daunnya banyak yang “melintir”, atau tumbuh daun seperti spiral.



Pengalaman Bapak Haji Riad Adnani...

Menurut pengalaman Bapak Haji Riad Adnani, beliau mengamati ciri fisik pada biji terhadap hasil pertumbuhan tanaman kurma. Bentuk fisik itu antara lain permukaan biji yang mulus atau kasar, ujung biji terpotong, kerdil, cacat bawaan dan lain sebagainya. Bahkan menurut beliau, jika ingin lebih teliti, biji perlu ditimbang dengan skala miligram dimana dalam satu jenis akan ditemukan biji-biji dengan berat yang seragam dan ada yang berlainan.

Dari hasil menanam biji-biji kurma yang berlainan bentuk fisik tersebut, beliau mendapatkan hasil yang bervariasi, ada yang kemunculan batang/daun pertama berbentuk kurus, ada juga yang gemuk, dimana semua wujud fisik tersebut akan menunjukkan bahwa pohon kurma yang tumbuh nantinya memiliki body besar, sedang, atau kecil.

2. Seleksi Perkecambahan

Menurut pendapat Sdr. Mohammad Aziz, bahwa pemilihan bibit kurma pada masa perkecambahan juga sangat penting. Karena kecepatan pertumbuhan kecambah tiap biji berbeda-beda.

Pengamatan ini beliau lakukan pada biji-biji kurma Deglet Nor.

Pada saat perkecambahan terjadi, beliau mengamati biji kurma mana saja yang perkecambahannya cepat dan lambat. Selanjutnya beliau pisahkan biji dengan perkecambahan cepat dari biji yang lainnya. Pada tahap ini, kita sudah mengetahui biji-biji mana saja dengan pertumbuhan kecambah yang baik.



3. Seleksi Pertumbuhan

Pada seleksi pertumbuhan ini, biji yang selesai direndam, kemudian langsung disemaikan pada media semai, pada pot, polybag dan lain sebagainya, dapat diketahui baik tidaknya dari daun pertama yang tumbuh.

Hasil pertumbuhan biji yang ditanam,normalnya akan muncul pertama kali sebuah daun yang tegak lurus. Apabila terdapat daun yang bengkok, atau mlintir berarti tidak normal, maka pisahkan daun-daun tersebut dari yang normal.



KESIMPULAN DARI PENULIS :
1. Proses penyeleksian bibit kurma sangat penting untuk menentukan kelompok kurma terbaik.
2. Penyeleksian yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pemisahan sederhana terhadap ciri fisik biji kurma yang dianggap normal dari biji yang abnormal, baik mulai biji hingga masa pertumbuhan awalnya.

SARAN DARI PENULIS :
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan ciri fisik biji kurma terhadap hasil pertumbuhannya, sehingga dapat dirumuskan standard baku ciri-ciri biji yang terbaik dan teknik penyeleksian baku biji kurma.
     

Ditulis oleh Dipo Yuwono
Metode Seleksi Bibit Kurma dari Biji*

Tulisan serta gambar ini diambil dari akun Facebook Mohammad Aziz, yang telah diedit dan dimodifikasi dengan menggunakan gaya bahasa serta pemahaman penulis. Special thanks dan hormat Bapak Haji Riad Adnani yang ikut meneliti dan juga membagi ilmunya bagi perkembangan kurma di Indonesia.